Apakah yang terlintas dibenak kita ketika mendengar kata
“miskin”?
Haruskah kita memusnahkan kemiskinan dinegara kita, indonesia?
Bagaimana cara kita untuk menaggulangi kemiskinan semacam ini?
Namun bagaimana dengan korupsi yang semakin merajalela?
Dari pertanyaan diatas dapat kita hubungkan kembali antara
kemiskinan dengan korupsi. Apakah hal tersebut sangat berkaitan erat?
Oleh
sebab itulah tujuan iseng saya untuk menulis kembali kedalam blog ini, untuk
memaparkan kesiapan-kesiapan jawaban yang ada dibenak saya, mudahan sangat
berguna untuk hidup saya sebagai penulis artikel dan juga harapan saya adanya
kemanfaatan untuk pembaca artikel yang sederhana ini.
Saya
tidak hanya ingin menjadi seorang pengkritisi tanpa tindakan. Untuk apa
bersumber kasana kemari hanya untuk menjudge orang lain (pemerintah) yang
dianggap kurang kompeten dalam melaksanakan wewenangnya. Sekali lagi marilah
kita berfikir untuk melakukan perubahan dimulai dari diri sendiri beserta
ajaklah rekan-rekan kita untuk bersikap positif dalam menindaki segala
perubahan yang masuk ke negara kita. Mari kita bersama belajar untuk merangkul
saling memaafkan hingga satukan kembali persatuan agama dan budaya yang berada
didalam negara Indonesia.
Sebagai
warga negara indonesia sudah selayaknya bagi kita untuk saling berpartisipasi
dalam penaggulangan permasalahan yang ada didalam negeri ini. Sebagai contoh
setidaknya kita mampu mendengarkan alasan-alasan para peninggi yang ada di
negeri ini apakah yang menimbulkan keinginan mereka dengan kenaikan harga
perpajakan? Seharusnya kita mampu mencari tahu kembali untuk apa diadakannya
pajak didalam negeri, selanjutnya permasalahan BBM ataupun sembako yang semakin
tahun selalu mengalami perubahan harga hingga 20% naik dari batas harga
sebelumnya.
Kita perlu menganalisa dalam penelaahan alasan yang
dipaparkan oleh pemerintah. Jika alasan tersebut tidak sesuai dengan UUD 1945 dan ideology pancasila maka wajiblah bagi kita
untuk mengingatkan, mengkritisi dengan seksama namun harus berlandaskan hukum
dan sistem kebudayaan yang berlaku. Adil atau tidakkah keputusan yang
pemerintah terapkan? Sehingga dengan begitu kita sebagai masyarakat yang
mendiami negeri ini mampu memahaminya dengan pemikiran yang bersih karena
setiap kali ada permasalahan perubahan baru yang dibuat oleh pemerintah, apabila hal tersebut terasa kurang
menyenangkan rakyat yang ada kita (mereka) hanya mampu berunjuk rasa dengan cara anarkis karena telah
di kuasai oleh ego sesaat para anarkisi ini tidak sadar bahwa apa yang
dilakukan justru memperkeruh keadaan sehingga hasil yang didapatkan hanyalah
kerusakan-kerusakan yang terjadi. Solusi,
nothing!
Bagaimana
jika kerusakan itu bernilai besar harga perbaikannya, akankah terlintas didalam
pemikiran kita untuk mengembalikan kerusakan hingga utuh seperti semula? Dengan
demikianlah salah satu keteledoran yang sangat merugikan diri kita sendiri hingga orang banyak. Bagaimana tidak, sebagai
contoh kita anarkis dalam melaksanakan demonstrasi sehingga merusak gedung
kepemerintahan yang bernilai milyaran rupiah biaya yang dikeluarkan untuk
pembangunan pada akhirnya dana anggaran yang sebenarnya dianggap telah habis
untuk pembangunan di ambil kembali untuk memperbaiki kerusakan dengan cara
mengambil dana APBN yang ada.
Seharusnya
tindakan semacam ini tidak terus
menerus dilakukan secara
berulang. Negara Indonesia
termasuk negara termiskin nomor 5 didunia bagaimana tidak mirisnya nasib bangsa ini
jika harus menanggung beban kemiskinan semacam ini setiap waktu. Kemiskinan ini
terjadi dikarenakan banyaknya orang-orang yang tidak berpendidikan bagaimana
tidak, salah satu penyebabnya
iyalah pendidikan yang serba mahal, sehingga hanya orang-orang tertentu saja
yang dapat meraih kepuasan dalam pendidikan.
Namun
tidak dapat dipungkiri pula tidak kurang dari mereka hanya menghambur-hamburkan
uang tidak belajar dengan sesungguhnya. Seandainya saja kesadaran terjalin
dengan sangat baik yakin kita
bisa kurangi sedikit demi sedikit masalah kemiskinan yang merajalela negeri
ini. Seandainya saja terdapat kesadaran besar untuk orang-orang yang
berpenghasilan di atas rata-rata untuk menyumbang atau memperbanyak yayasan
untuk masyarakat yang kurang mampu. Gali potensi mereka didik mereka dengan
kesungguhan hingga mereka mampu menjadi pesaing besar dengan berbagai negara
didunia. Jika kita bangun kebersamaan dan satukan pemikiran semacam ini tidak
akan mungkin tidak akan mampu merubah kehidupan negeri ini. Lupakan keegoisan
hanya untuk mementingkan diri sendiri, berkuasa untuk kepentingan pribadi menghabisan
setengah dari harta negara. Mari bersama-sama ciptakan rasa kepedulian antar
sesama.
Kurangi rasa keinginan berkuasa untuk kepentingan
pribadi jika ingin perpolitikan di Indonesia tidak dianggap sebagai sampah atau
omong kosong belaka. Jangan biasakan mayoritas negeri ini sebagai tirani
kebenaran yang faktanya adalah kepalsuan. Masyarakat awam dinegeri ini terlalu
banyak sehingga hal semacam inilah yang mempermudah doktrin pemikiran asing
meracuni perspektif mereka.
Ayoo, gunakan otak-otak cerdas orang – orang
berpendidikan dinegeri ini jangan gunakan hanya untuk diri sendiri, mari kita
ayomi masyarakat kita rubah cara berfikir mereka, jangan biasakan masyarakat
awam dinegeri ini dengan sogokan-sogakan suara namun ajak mereka untuk memilih
pemimpin negeri sesuai dengan hati nurani yang dianggap mampu mensejahterakan
bangsa dan mampu menjalankah amanah dengan sebaik-baiknya.
SEMANGAT UNTUK HIDUP BERSAMA, MULAI BENAHI DIRI,
BERIKAN YANG TERBAIK UNTUK NEGERIMU. DAN HAL TERPENTING ADALAH MILIKI RASA “KEPEKAAN”
DEMI KESEJAHTERAAN BANGSAMU!!!...
Komentar
Posting Komentar