Ini juga catatan terlama satu tahun yang lalu..
cekidot....
Blok artikel : Harun Yahya
cekidot....
Awalnya Hanya Bersel Satu
Makhluk
hidup bersel satu yang mendiami bumi kita tak terhitung jumlahnya.
Semua makhluk bersel satu ini berkembang biak dengan membelah diri dan
membentuk salinan yang sama seperti diri mereka sendiri ketika
pembelahan terjadi.
Embrio yang berkembang dalam rahim ibu, juga
memulai hidupnya sebagai makhluk bersel satu. Sel ini memperbanyak diri
dengan cara membelah diri. Dalam kondisi ini, tanpa adanya perencanaan
khusus, sel-sel yang akan membentuk bayi yang belum lahir ini akan
memiliki bentuk yang sama. Dan apabila ini terjadi, maka yang akhirnya
muncul bukanlah wujud manusia, melainkan gumpalan daging tak berbentuk.
Tapi ini tidaklah terjadi, karena sel-sel tersebut membelah dan
memperbanyak diri bukan tanpa pengawasan.
Sel yang Sama Membentuk Organ yang Berbeda
Sperma
dan sel telur yang bertemu, kemudian bersatu membentuk sel tunggal
disebut zigot. Sel ini kemudian membelah dan memperbanyak diri dan
merupakan cikal bakal manusia. Beberapa minggu setelah penyatuan ini,
sel-sel yang terbentuk mulai tumbuh berbeda satu sama lain, dengan
mengikuti perintah rahasia yang diberikan kepada mereka. Sungguh sebuah
keajaiban besar, sel-sel tanpa kecerdasan ini mulai membentuk organ
dalam, rangka dan otak.
Sel-sel otak mulai terbentuk pada dua
celah kecil di salah satu ujung embrio. Sel-sel otak akan berkembang
biak dengan cepat di sini. Sebagai hasilnya, bayi akan memiliki sekitar
sepuluh milyar sel otak.
Ketika pembentukan sel-sel otak tengah
berlangsung, seratus ribu sel baru ditambahkan pada kumpulan sel ini
setiap menitnya. Masing-masing sel baru yang terbentuk, berperilaku
seolah-olah tahu dimana ia harus menempatkan diri dan dengan sel mana
saja ia harus membuat sambungan. Setiap sel menemukan tempatnya
masing-masing. Dari jumlah kemungkinan sambungan yang tak terbatas, ia
mampu menyambungkan diri dengan sel yang tepat. Terdapat seratus trilyun
sambungan dalam otak manusia. Agar sel-sel otak dapat membuat
trilyunan sambungan ini dengan tepat, mereka harus menunjukkan
kecerdasan yang jauh melebihi tingkat kecerdasan manusia. Padahal sel
tidak memiliki kecerdasan sama sekali.
Tidak hanya sel otak,
setiap sel yang membelah dan memperbanyak diri pada embrio, pergi dari
tempat pertama kali ia terbentuk dan langsung menuju ke titik yang
harus ia tempati. Setiap sel menemukan tempat yang telah ditetapkan
untuknya, dan dengan sel mana pun mereka harus membentuk sambungan,
mereka akan mengerjakannya.
Lalu, siapakah yang menjadikan
sel-sel yang tak memiliki akal pikiran tersebut mengikuti rencana
cerdas ini? Profesor Cevat Babuna, mantan dekan Fakultas Kedokteran,
Ginekologi dan Kebidanan, Universitas Istanbul, Turki, berkomentar:
"Bagaimana semua sel yang sama persis ini bergerak menuju tempat yang
sama sekali berbeda, seolah-olah mereka secara mendadak menerima
perintah dari suatu tempat, dan berusaha agar benar-benar terbentuk
organ-organ yang sungguh berbeda? Hal ini jelas menunjukkan bahwa sel
yang identik ini, yang tidak mengetahui apa yang akan mereka kerjakan,
yang memiliki genetika dan DNA yang sama, tiba-tiba menerima perintah
dari suatu tempat, sebagian dari mereka membentuk otak, sebagian
membentuk hati, dan sebagian yang lain membentuk organ yang lain lagi".
Proses
pembentukan dalam rahim berlangsung terus tanpa henti. Sejumlah sel
yang mengalami perubahan, tiba-tiba saja mulai mengembang dan
mengkerut. Setelah itu, ratusan ribu sel ini berdatangan dan kemudian
saling bergabung membentuk jantung. Organ ini akan terus berdenyut
seumur hidup.
Hal yang serupa terjadi pada pembentukan pembuluh
darah. Sel-sel pembuluh darah bergabung satu sama lain dan membentuk
sambungan di antara mereka. Bagaimana sel-sel ini tahu bahwa mereka
harus membentuk pembuluh darah, dan bagaimana mereka melakukannya? Ini
termasuk beragam pertanyaan yang belum dipecahkan ilmu pengetahuan.
Sel-sel
pembuluh darah akhirnya berhasil membuat sistem tabung sempurna, tanpa
retakan atau lubang padanya. Permukaan bagian dalam pembuluh darah ini
mulus bagaikan dibuat oleh tangan ahli. Sistem pembuluh darah sempurna
tersebut akan mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh bayi. Jaringan
pembuluh darah memiliki panjang lebih dari empat puluh ribu kilometer.
Ini hampir menyamai panjang keliling bumi.
Perkembangan dalam
perut ibu berlangsung tanpa henti. Pada minggu kelima, tangan dan kaki
embrio mulai terlihat. Benjolan ini sebentar lagi akan menjadi lengan.
Beberapa sel kemudian mulai membentuk tangan. Tetapi sebentar lagi,
ribuan sel pembentuk tangan embrio tersebut akan melakukan sesuatu yang
mengejutkan: melakukan bunuh diri massal.
Mengapa sel-sel ini
membunuh diri mereka sendiri? Kematian ini memiliki tujuan yang amat
penting. Bangkai-bangkai sel mati di sepanjang garis tertentu ini
diperlukan untuk pembentukan jari-jemari tangan. Sel-sel lain memakan
sel-sel mati tersebut, akibatnya celah-celah kosong terbentuk di daerah
ini. Celah-celah kosong ini adalah celah di antara jari-jari kita.
Akan
tetapi, mengapa ribuan sel mengorbankan dirinya? Bagaimana dapat
terjadi, sebuah sel membunuh dirinya sendiri agar bayi dapat memiliki
jari-jari pada saatnya nanti? Bagaimana sel tersebut tahu bahwa
kematiannya adalah untuk tujuan tertentu? Semua ini sekali lagi
menunjukkan bahwa semua sel penyusun manusia diberi petunjuk oleh
Allah.
Sejumlah sel juga mulai membentuk kaki. Sel-sel tersebut
tidak mengetahui bahwa embrio akan berjalan di dunia luar. Tapi mereka
tetap saja membuat kaki dan telapaknya untuk embrio.
Ketika embrio
berumur empat minggu, dua lubang terbentuk pada bagian wajahnya,
masing-masing terletak pada tiap sisi kepala embrio. Mata akan
terbentuk di kedua lubang ini pada minggu keenam. Sel-sel tersebut
bekerja dalam sebuah perencanaan yang sulit dipercaya selama beberapa
bulan, dan satu demi satu membentuk bagian-bagian berbeda yang menyusun
mata. Sebagian sel membentuk kornea, sebagian pupil, dan sebagian yang
lain membentuk lensa. Masing-masing sel berhenti ketika mencapai batas
akhir dari daerah yang harus dibentuknya. Pada akhirnya, mata, yang
mengandung empat puluh komponen yang berbeda, terbentuk dengan sempurna
tanpa cacat. Dengan cara demikian, mata yang diakui sebagai kamera
paling sempurna di dunia, muncul dari sebuah ketiadaan di dalam perut
ibu. Perlu dipahami, bahwa manusia yang bakal lahir ini akan membuka
matanya ke dunia yang berwarna-warni, dan mata yang sesuai untuk tugas
ini telah dibuat.
Suara di dunia luar yang akan didengar oleh
bayi yang belum lahir juga telah diperhitungkan dalam pembentukan
seorang manusia dalam rahim. Telinga yang akan mendengarkan segala suara
tersebut juga dibentuk dalam perut ibu. Sel-sel tersebut membentuk
alat penerima suara terbaik di dunia.
Semua uraian ini
mengingatkan kita bahwa penglihatan dan pendengaran adalah nikmat besar
yang Allah berikan kepada kita. Allah menerangkan hal ini dalam
Alquran sebagai berikut: "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu
dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur." (QS. An-Nahl,
16:78)
Penciptaan Kedua
Setiap manusia dipancarkan ke rahim
sebagai sel sperma yang kemudian bersatu dengan sel telur, dan kemudian
memulai kehidupan sebagai sel tunggal dalam rahim. Semua ini terjadi
karena adanya kondisi yang khusus diciptakan di tempat tersebut. Bahkan
sebelum manusia mulai mengetahui keberadaan dirinya sendiri, Allah
telah memberi bentuk pada tubuh mereka dan menciptakan manusia normal
dari sel tunggal.Adalah kewajiban bagi setiap orang di dunia untuk
merenungkan kenyataan ini. Kewajiban kita adalah untuk memikirkan
bagaimana kita lahir ke dunia ini, kemudian bersyukur kepada Allah.
Jangan
lupa, Allah yang telah menciptakan tubuh kita sekali dan akan mencipta
kita lagi setelah kematian, akan bertanya tentang nikmat yang telah
diberikan-Nya kepada kita. Mereka yang melupakan penciptaan diri mereka
sendiri dan mengingkari kehidupan akhirat, benar-benar telah tertipu.
Allah berfirman tentang orang-orang ini dalam Alquran:
Dan apakah
manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air
(mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata. Dan ia membuat
perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata:
"Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur
luluh?" Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya
pada kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk."
(QS. Yaasiin, 36:77-79)
Blok artikel : Harun Yahya
Komentar
Posting Komentar